Selasa, 15 September 2015

Cangkrukan kearifan lokal yang tergerus zaman


Sobat tau nggak apa sebenarnya cangkrukan itu?
Kita biasa meggunakan kata-kata cangkrukan dalam kehidupan sehari-hari, tapi apakah kita tahu makna atau sekedar arti istilah dari kata cangkrukan?

Cangkrukan adalah sebuah budaya masyarakat indonesia dimana kita saling bertemu teman sejawat tanpa melakukan sebuah janji untuk bertemu sebelumnya,  kebiasaan ini biasa dilakukan oleh warga pedesaan di warung-warung  kopi. Loh gag ada janji kok bisa ketemu? Pertanyaan itu pasti terlintas di otak kita. Sebenarnya dalam hal ini warga desa pada malam hari usai mereka bekerja pada siang hari pasti akan datang ke sebuah warung kopi dimana disitu ada keramaian, toh di desa pasti tidak ada keramaian kalau tidak warung kopi, jadi tanpa ada janji pun mereka akan selalu datang ke warung kopi tersebut karena memang setiap orang, laki-laki khususnya pasti akan mencari teman sejawat mereka.


Dan kebiasaan ini pun terjadi dari dulu hingga sekarang sehingga cangkrukan secara tidak langsung menjadi sebuah budaya dalam kehidupan masyarakat indonesia.
Cangkrukan adalah sebuah kebiasaan yang sangat penting bagi masyarakat desa dimana dalam cangkrukan mereka dapat saling menyalurkan pendapat, aspirasi mereka secara tidak langsung, hal ini dikarenakan mereka selalu biasa ngobrol sesuatu hal yang tidak berguna pada awalnya, hanya bercanda tanpa awal yang jelas secara terus menerus.

Setelah topik tersebut habis mulailah mereka akan mulai membuat sebuah topik yang lebih berat dan mencoba mencari pemecahannya, contoh: pada awal bertemu mereka akan saling mengucapkan salam kemudian berlanjut membahas sesuatu yang tidak penting, misalnya maskan istri, anak yang nakal, setelah topik itu mereka akan ke pembahasan yang lebih serius dan lebih dalam seperti sawah yang tak kunjung panen beserta caranya ato jalan desa yang rusak dan cara memperbaikinya, dll. Selain itu cangkrukan juga dapat mempererat tali persaudaraan antar warga. Sebuah kearifan lokal yang harus kita lestarikan sampai saat ini dan anak cucu kita nanti.

Tapi kenyataannya berbeda, kini banyak warga yang mulai meninggalkan kebiasaan ini, cangkrukan dianggap sebuah tradisi kuno dalam benak warga masyarakat indonesia. Mereka lebih memilih sibuk dengan gadget mereka, lebih memilih mengomentari status orang lain, mengelike sebuah situs. Seakan teman yang dihadapan mereka tidak pernah ada.

Dunia sekarang ini memanglah semakin canggih, kita dibantu oleh adanya teknologi, tapi akankah kita akan menjadi sebuah budak teknologi. Dalam kasus budaya cangkrukan ini teknologi mendekatkan yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat. memang terkadang pengalaman sendiri saat sobat-sobat berkumpul dan dimana salah satu sibuk memegang hpnya maka salah satu teman langsung menegur secara halus untuk menaruhnya. kita bertemu berkumpul adalah untuk saling tatap muka saling berbicara tidak untuk saling sibuk bermain dengan hpnya masing-masing.

Mari kita semua bersama lestarikan kearifan lokal yang mulai hilang, agar budaya dari nenek moyang kita terus ada. Meskipun sepele tapi hal-hal yang diwariskan oleh nenek moyang kita memiliki arti yang tidak kita sadari manfaatnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar