Selasa, 08 September 2015

Sungai Bengawan Solo Pernah Bermuara Di Selatan Jawa

Sungai Bengawan Solo Jadul Bermuara di Laut Selatan

Dahulu itu sungai bengawan solo bermuara keselatan dan melewati wonogiri bukan solo, Mungkin bukti yang mudah adalah gunung gamping itu. Gamping yang terususun oleh koral itu kan dahulunya laut, tetapi sekarang udah jadi gunung. Pastilah gunung itu terangkat namun tadinya berupa laut. Jadi memang pantai selatan Jawa ini didongkel ketas.
Kalau ada yg suka mengamat-amati dunia ini dengan google earth atau wikimapia tentunya sangat mudah menemukan gejala-gejala ini. Salahsatunya pembalikan aliran sungai Bengawan Solo.


Sungai bengawan solo yg kita kenal saat ini bermuara di Gresik, seperti yang pernah dicritakan dulu disini sebelumnya bermuara diselat Madura tetapi kemudian dialirkan ke utara ke Laut Jawa. Perubahan pengaliran ini dilakukan dengan membuat sebuah saluran khusus sepanjang lebih dari 15 Kilometer.
Perubahan aliran sungai bengawan Solo ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya sungai Bengawan Solo ini mengalir ke selatan. Iya … mengalir ke selatan dan bermuara di Laut Selatan (Samodra Indonesia).
Jejak-jejak sungai ini masih bisa dilihat saat ini. beruntunglah kita sekarang ada Google Earth juga ada Wikimapia yang dapat diakses lewat web. Nah nanti ditengok sendiri di Google-earth atau wikimapia.
Gambar disebelah ini diambil dari wikimapia. Gambar ini memperlihatkan jejak-jejak aliran sungai Bengawan Solo jadul… waduuuh … sebenernya ngga boleh disebut Bengawan Solo ya, lah wong sungainya belum sempet lewat solo je ;). GImana kalau disebut Bengawan Wonogiri ? Lah iya kan sungainya dahulu berujung di Wonogiri. Saat ini masih dapat dilihat bahwa sungai ini

Bagaimana bisa berbalik arah aliran ini ?


Sebelumnya arah aliran sungai Bengawan
Wonogiri Solo ini mengalir ke arah selatan. Sungai ini bermuara di Samodra Hindia Indonesia. Proses tentonik tentunya sejak dulu juga ada. Lempeng Ustrali di sebelah kanan (selatan) ini menabrak dan menghunjam ke bawah Pulau Jawa.


Karena adanya kerak Ustrali menghunjam kebawah tentunya bagian pinggir (bag selatan) Pulau Jawa ini akan terangkat terus menerus kan ? Sehingga lama kelamaan aliran air permukaan yg melalui sungai akan terganggu.


Sampai akhirnya ketika pengangkatannya sudah cukup tinggi, maka airpun tidk dapat mengalir ke arah selatan, dan “berbalik” ke utara. Saat ini kita hanya dapat mengamati adanya endapan-endapan sungai Bengawan Wonogiri Solo purba.
Pengangkatan ini masih terus beralngsung hingga saat ini. Pengangkatan ini terjadi bersamaan pula dengan proses terjadinya gempa.
Karena proses pengangkatan ini perlahan, dan seperti kita tahu bahwa gelombang pantai selatan ini sangat besar maka dinding-dinding pantai selatan Jawa ini sangat curam. Hanya dibeberapa tempat saja yang menunjukkan topografi (kelerengan rupabumi) landai seperti di pantai selatan Jogja. Ketika bagian selatan Pulau Jawa ini sedikit terangkat, tentusaja gelombang laut juga akan menghantamnya. Dan akhirnya bentuk pantai selatan ini berupa dinding yg curam.

1 komentar :