Kamis, 10 September 2015

Bumiku Sayang



"Bumiku sayang...."
Terlepas dari pandangan jauh di sana,
jauh kata penasaran tentang dunia yang semakin menggila.
Tak ada kata curiga sama sekali pada Alamku ini.
Karena kau sangat indah.

Hai kalian,pesan ini untuk para penghuni bumi.
Kau harus melihat ini dari ketinggian,
betapa indahnya melihat kota-kota yang sejenak mengecil,
betapa indahnya melihat awan yang semakin mendekat,
saat kau berdiri disini kau akan menyadari.

Inilah Alam kita...
Sejuk jangan dibujuk...
Indah jangan di pindah...
Bagus jangan di gugus...

Kau faham kan maksud kami,para penghuni bumi ?
Lihat ! lihatlah sekarang...
Bumi seakan jarang berbicara,
apa kau sadar dia marah dengan segala kelakuan kami.

Bumiku sayang,
kenapa kau selalu murung ? 
Apa kau sudah tidak sudi bersahabat dengan kami ?
Iya,kami sadar..
kau berhak marah,
setelah apa yang kami lakukan..

Bumiku sayang,,,
apakah kau tau itu sudah sifat dasar kami untuk menjadi manusia pelupa,
untuk menjadi penyerah.
Bahkan kamu lupa bahwa kau hanya ada satu,
dan kehilanganmu berarti kehilangan rumah.

Kami,benar-benar lupa diri.
Mengias tubuh,wajah ,
rambut.
Tapi kami berubah menjadi perampok yang terus menghancurkan lingkungan.
Silahkan marah kepada kami bumi,
kau berhak kecewa.

Karena apa? 

Karena kami sudab menghancurkan diri kami dan semua tentangmu.
Sehingga tak akan ada yang tersisa untuk anak cucu kami.
Kami mengerti semua sekarang,

Maaf..
kau benar, 
Bumi.

Selama kami masih menhancurkan lingkungan,
kami tak berhak merayakan hari lingkungan.
Maafkan kami,Bumiku sayang.


Penulis, Meymieke
Bedes Gunung

Tidak ada komentar :

Posting Komentar